Total Tayangan Halaman

Selasa, 05 Juni 2012

PAKAN FERMENTASI UNTUK TERNAK SAPI & DOMBA (RUMINANSIA)

Musim kemarau mungkin dapat menjadikan kendala tersendiri bagi para peternak hewan jenis ruminansia seperti kambing, sapi dan kelinci. Pada musim tersebut peternak tradisional di desa-desa yang biasa mengandalkan rumput segar sebagai makanan ternak sehari-hari akan semakin sulit mencari sumber makanan bagi ternak-ternaknya. Mereka harus berkorban waktu dan tenaga untuk mencari pakan dari tempat yang lebih jauh dari biasanya karena rumput semakin langka.


Nah, jika hal itu terjadi pada para wirausahawan peternakan yang tentunya memiliki jumlah ternak tidak sedikit, baik pengusaha pembibitan maupun penggemukan ternak tentu akan sangat merepotkan. Oleh karena itu makanan alternatif yang sehat dan bergizi menjadi sangat penting. dan dibutuhkan Nah pakan alternatif untuk Ruminantia (kambing, sapi) bisa diperoleh dari selain rumput segar yaitu dari fermentasi tanaman-tanaman sebangsa rumput yang diolah terlebih dahulu seperti jerami kering, bonggol jagung, kulit kacang, alang-alang, pucuk tebu dan sebagainya.
Jerami adalah batang padi yang sudah kering. Jerami ini adalah batang padi limbah yang ditinggal di sawah dan kadang hanya dibakar saja. Jerami ini adalah salah satu sumber makanan bagi ternak saat musim kemarau. Di pedesaan umumnya hanya diberikan untuk jenis ternak sapi saja, karena kambing dan kelinci tidak suka makanan jerami karena batangnya lebih keras dan sulit dicerna. Namun, jika diolah dengan cara fermentasi jerami ini dapat diberikan untuk hewan-hewan seperti kambing baik domba, kambing jawa, PE, Etawa dan jenis lainnya. Selain itu bisa juga diberikan untuk kelinci atau marmut.

Nah, saat ini ada cara baru yang relatif murah, praktis dan hasilnya sangat disukai ternak yaitu fermentasi dengan menambahkan bahan mengandung mikroba pendukung (contohnya: BIO-ENERGI).

Untuk membuat pakan fermentasi harus disiapkan terlebih dahulu bahan dan tempat pemrosesan sebagai berikut.

Bahan :
  1. Jerami 
  2. Urea (digunakan sebagai katalisator yaitu pensuplai NH3 yang merupakan sumber energi bagi mikrobia dalam poses fermentasi)
  3. Bahan-bahan pengolah fermentasi (BIO-ENERGI)
  4. Drum berkapasitas 150 liter.
  5. Air secukupnya
Perbandingannya bahan adalah sebagai berikut
Untuk 1 ton Jerami, dibutuhkan Urea 6kg dan BIO-ENERGI sebanyak 1 liter, molases sebanyak 10 liter atau kalo tidak ada molases bisa menggunakan gula pasir sebanyak 3 kg dan air secukupnya.

Tempat :
Sediakan tempat yang teduh yaitu ada naungan atap agar terhindar dari hujan dan sinar matahari langsung.


Proses pembuatan :
  1. Buat dalam drum campuran bioenergi 1 liter dengan molases / tetes sebanyak 10 liter atau 1 liter Bio-ENERGI dengan 3 kg gula pasir lalu tambahkan air hingga penuh dan aduk hingga rata lalu diamkan larutan tersebut selama 1 hari 1 malam.
  2. Setelah itu Jerami kering panen dilayukan selama ± 1 hari untuk mendapatkan kadar air mendekati 60%, dengan tanda-tanda jerami kita remas, apabila air tidak  menetes tetapi tangan kita basah berarti kadar air mendekati 60%.
  3. Jerami yang sudah dilayukan tersebut dipindahkan ke tempat pembuatan  dengan cara ditumpuk setebal 20-30 cm (boleh diinjak-injak) kemudian  ditaburkan urea, dan semprotkan bahan pemacu mikroorganisme (larutan bioenergi pada no.1) secukupnya kemudian ditumpuk lagi jerami seperti cara di atas sehingga mencapai ketinggian ± 1,5 m.
  4. Tumpukan jerami dibiarkan selama 21 hari (tidak perlu dibolak-balik). Setelah itu tumpukan jerami dibongkar lalu diangin-anginkan supaya kering.
  5. Jerami siap diberikan pada ternak atau bisa disimpan untuk stok di tempat yang teduh dan tidak terkena hujan ataupun sinar matahari langsung. Bahan makanan fermentasi ini bisa tahan disimpan selama ± 1 tahun.
Tips  membuat pakan lebih lezat dan bergizi bagi ternak:
  • Agar ternak lebih suka terhadap jenis makanan fermentasi ini, sebaiknya jerami dicacah/ digiling terlebih dahulu sebelum dilakukan proses fermentasi. Hal ini sangat bermanfaat, karena ternak lebih berselera dan lebih mudah dicerna.
  • Sebagai variasi tambahan gizi bagi ternak, dalam proses fermentasi jangan hanya jerami saja namun di situ bisa dicampur dengan bonggol jagung dan kulit kacang.
  • Pengalaman yang saya peroleh ketika sharing dengan salah satu peternak di daerah Tuban Jawa Timur pada tahun 2009-2011 lalu, pakan fermentasi dengan Bio-Energi lebih disukai ternak dibandingkan dengan probiotik tabur lainnya.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Bagi yang ingin melihat proses pembuatan konsentrat atau pakan ternak sapi dengan metode fermentasi dengan menggunakan BIO-ENERGI, maka Bumi Peternakan Wahyu Utama mempersilahkan para peternak yang ingin berkunjung ke tempat kami di Bumi Peternakan Wahyu Utama alamat di Tugu Perbatasan Jateng-Jatim didaerah bulu-bancar-Tuban. telpon humas kami di 081938004800 atau telpon bagian kantor kami di (0356)412355 alamat facebook kami "Bumi Peternakan Wahyu Utama"